skip to Main Content
Industri Manufaktur Di Indonesia Sebagai Basis Produksi Di ASEAN

Industri Manufaktur di Indonesia Sebagai Basis Produksi di ASEAN

Indonesia sudah menjadi basis industri manufaktur terbesar se-ASEAN dengan kontribusi mencapai 20,27% pada perekonomian skala nasional. Perkembangan industri manufaktur di Indonesia saat ini mampu menggeser peran commodity based menjadi manufacture based. Pemerintah berupaya untuk melakukan transformasi perekonomian agar lebih fokus pada proses perkembangan industri non migas.

Perkembangan Industri Manufaktur Di indonesia

Selain itu, menurut Airlangga, industri manufaktur dinilai lebih produktif dan bisa memberikan efek berantai secara luas sehingga mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku, memperbanyak tenaga kerja, menghasilkan sumber devisa terbesar, serta penyumbang pajak dan bea cukai terbesar.

Kementerian Perindustrian juga mencatat beberapa sektor yang memiliki persentase kinerja di atas PDB secara nasional, diantaranya industri logam dasar sebesar 9,94%, industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 7,53%, serta industri alat angkutan sebesar 6,33%. Hal ini pun dipengaruhi oleh daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis produk yang semakin meningkat, sehingga proses produksi pun akan meningkat sesuai dengan permintaan.

Berbagai sektor manufaktur Indonesia juga dikembangkan di negara ASEAN lainnya, seperti Filipina dan Vietnam. Hal ini tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional dan meningkatkan daya saing secara domestik, regional, dan global. Perbedaan lainnya yang dimiliki oleh perekonomian Indonesia adalah kekuatannya pada pasar dalam negeri dengan persentase sebesar 80% dan sisanya merupakan pasar ekspor, lain halnya dengan Singapura dan Vietnam yang sistem perekonomiannya sebagian besar berorientasi pada kegiatan ekspor.

Industri manufaktur ini semakin dikembangkan oleh pemerintah melalui metode hilirisasi. Hal ini harus didukung dengan peningkatan investasi dan kinerja ekspor untuk mempertahankan industri manufaktur dan menjadikannya sebagai penyumbang pajak dan bea cukai terbesar. Perkembangan industri manufaktur di Indonesia pun harus didukung dengan kerjasama dari berbagai pihak, seperti pemerintah, para pengusaha, dan masyarakat umum lainnya.

Perlu diketahui bahwa nilai MVA atau Manufacturing Value Added untuk industri manufaktur Indonesia berada di posisi paling atas di antara negara ASEAN dengan pencapaian sebesar 4,5%. Sedangkan secara global, manufaktur Indonesia berada di peringkat ke-9 dari seluruh negara di dunia. Menurut Airlangga, salah satu alasan mengapa industri manufaktur Indonesia menjadi yang terbesar se-ASEAN adalah karena sistem perekonomian di Indonesia sudah termasuk dalam kelompok one trillion dollar club yang jelas berbeda dengan negara lainnya di ASEAN.

Referensi : https://www.investindonesia.go.id/id/artikel-investasi/detail/perkembangan-industri-manufaktur-di-indonesia

Sumber:
industri.bisnis.com/read/20180302/257/745371/kinerja-industri-manufaktur-nasional-semakin-membaik
economy.okezone.com/read/2018/02/12/320/1858169/industri-manufaktur-indonesia-terbesar-di-asean
economy.okezone.com/read/2018/02/11/320/1858006/pertumbuhan-nilai-tambah-manufaktur-indonesia-tertinggi-di-asean
industri.bisnis.com/read/20180513/257/794274/industri-manufaktur-tumbuh-45-kuartal-i2018
republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/18/02/12/p40ezo383-pertumbuhan-manufaktur-indonesia-tertinggi-di-asean

This Post Has 0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *